TNews, KALTIM – Dari podium kehormatan di halaman Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Wakil Gubernur Seno Aji berdiri tegap, menyuarakan sebuah kepastian yang tak bisa lagi dibantah: pengarusutamaan gender di Kaltim bukan sekadar jargon, melainkan langkah nyata yang terus bergulir progresif.
Pernyataan itu disampaikannya dalam momen istimewa, Parade Gender 2025 dan Talk Show peringatan Hari Kartini ke-146, sebuah perayaan bukan hanya bagi sejarah, tapi juga untuk meneguhkan masa depan kesetaraan.
“Ini bukan sekadar wacana. Kita sudah melangkah jauh. Di eksekutif dan legislatif, perempuan memegang peran penting,” tegasnya di hadapan para peserta yang mayoritas adalah perempuan lintas generasi, dari aktivis gender hingga pelaku birokrasi.
Bukti-buktinya tak terbantahkan. Saat ini, jabatan strategis seperti Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim dipegang oleh Sri Wahyuni, seorang perempuan. Dua posisi Wakil Ketua DPRD Kaltim dan Sekretaris DPRD pun berada di tangan perempuan. Dan itu belum semuanya.
Kepala DKP3A Kaltim, Noryani Sorayalita, turut menguatkan data yang mencerminkan arus perubahan itu. “Dari 47 OPD di lingkup Pemprov Kaltim, delapan di antaranya dipimpin oleh perempuan. Dan tren ini terus bergerak naik,” ungkapnya.
Seno Aji menekankan bahwa capaian ini bukan hasil kebetulan, melainkan buah dari komitmen sistematis yang dibangun Pemerintah Provinsi untuk menjadikan birokrasi sebagai ruang yang inklusif, adil, dan memberi tempat yang setara bagi semua.
“Meneruskan perjuangan RA Kartini bukan hanya lewat peringatan tiap tahun, tetapi lewat kebijakan dan tindakan konkret. Kita ingin ruang yang setara, kesempatan yang adil, dan penghargaan terhadap potensi setiap individu tanpa memandang gender,” ujarnya.